cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023" : 20 Documents clear
PENGARUH TIGA MACAM PEMBUMBUNAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS JAGUNG SEMI (Zea mays L.) Indriana Kurnia Dewi; Saiful Bahri; Sumarmi Sumarmi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.5782

Abstract

Penelitian  tentang  Pengaruh  Tiga  Macam  Pembumbunan Terhadap  Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Jagung Semi  (Zea mays), bertujuan untuk mengkaji frekuensi pembumbunan  terbaik, dilaksanakan mulai bulan April 2021 hingga pada bulan Juli 2021, di Dusun Pomah, Desa Randusari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali dengan ketinggian daerah 200 meter di atas permukaan laut dan jenis tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun dengan dua faktorial yakni 3 macam varietas: V1 Pioneer, V2 Bonanza dan V3 Lokal Madura dan 3 frekuensi pembumbunan: P1 tanpa pembubunan, P2 pembubunan satu  dan P3 pembumbunan dua kali  didapat 9 kombinasi perlakuan. Data dari hasil penelitian  ini dianalisis dengan uji BNT pada  taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter pertumbuhan varietas Madura dengan dua kali pembumbunan  memberikan  hasil paling baik pada tinggi tanaman yaitu 219.56 cm dan jumlah daun terbanyak yaitu 15.97 helai sedangkan diameter batang paling besar pada varietas Pioneer dengan dua kali pembumbunan yaitu 2.17 cm. Pada parameter hasil jumlah tongkol paling banyak pada varietas Madura dengan perlakuan dua kali pembumbunan yaitu 7 buah sedangkan pada varietas Pioneer memberikan diameter tongkol paling besar yaitu 1.56 cm dan berat tongkol paling berat yaitu 29.96 g. Varietas terbaik yaitu varietas Madura dengam pembumbunan dua kali.
KERAGAMAN JAMUR TERBAWA BENIH PADA EMPAT VARIETAS BENIH PADI ASAL PRODUSEN BENIH PADI DI LAMPUNG Muhammad Nurdin; Arvi Yuniar Kusuma; Ermawati Ermawati; Tri Maryono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6048

Abstract

Seed quality is the main factor to gain optimal yields. The presence of fungi in seeds can cause damage to seeds, decrease germination and seed vigor, and cause disease in plants. The aim of this study was to detection of fungi in four varieties of rice seeds from local seed producers in Lampung. The rice seeds of Ciherang, Ciliwung, Cilamaya Muncul, and Inpari 42 varieties were obtained from the Center for Seed Certification for Food Crops and Horticulture in Lampung Province. Fungal detection in rice seeds was carried out using three methods, namely the washing method, blotter test, and agar plate test. The results showed that on four varieties of rice seeds tested was found five genera of fungi, i.e. Fusarium, Rhizoctonia, Curvularia, Rhizopus, and Aspergillus. In the washing method, Fusarium, Curvularia, and Aspergillus fungi were found. In the Blotter test method and the agar plate, Rhizoctonia, Curvularia, Rhizopus, and Aspergillus fungi were found. All of five fungi were found in Ciherang and Ciliwung seed. Rhizopus were not found in Inpari 42 seeds. Fusarium and Curvularia was not found in Cilamaya Muncul seeds. The Inpari 42 were the seeds with the highest number of fungi found and the lowest number of normal germinating seeds. The Cilamaya Muncul were the seeds with the least number of fungi found.
PENGARUH SERBUK DAUN PANDAN WANGI DAN DAUN JERUK PURUT TERHADAP MORTALITAS KUMBANG MONCONG BERAS (Sitophilus oryzae) PADA BERAS MERAH Sudi Pramono; Dwi Yara Zutta Olivia; Hasriadi Mat Akin; I Gede Swibawa
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6794

Abstract

Beras yang disimpan dalam gudang sering mengalami kerusakan akibat serangan hama. Kumbang Moncong Beras (Sitophilus oryzae) merupakan hama utama yang menyerang beras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh serbuk daun pandan wangi dan serbuk daun jeruk purut terhadap mortalitas Kumbang moncong beras dan pengaruhnya terhadap susut bobot beras. Penelitian ini menggunakan percobaan  rancagan acak lengkap dengan 7 perlakuan kontrol (P0), daun pandan wangi 8 gr (P1), daun pandan wangi 9 gr (P2), daun pandan wangi 10 gr (P3), daun jeruk purut 8 gr (P4), daun jeruk 9 gr (P5) dan daun jeruk 10 gr (P6). Data dianalisis menggunakan sidik ragam dalam taraf 5% dan dilanjutkan dengan analisis uji lanjutan Duncan Multiple’s Range Test (DMRT). Hasil yang didapatkan dari penelitian setelah perlakuan tiap dosis 7 hari setelah aplikasi (HSA)  adalah serbuk daun  pandan wangi  pada dosis 10 gr (P3) dan serbuk daun jeruk purut dosis 10 gr (P6)  paling efektif untuk meningkatkan mortalitas kumbang moncong beras (S. oryzae) dan mengurangi serangan kumbang mocong beras dari susut bobot beras.
PENGARUH BAP (6-Benzylaminopurine) DAN 2,4-D (Dichlorophenoxy acetic acid) PADA MIKROPROPAGASI TEBU (Saccharum officinarum L.) MELALUI METODE THIN CELL LAYER Velia Nurul Hidayah; Parawita Dewanti
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.5141

Abstract

Tanaman tebu adalah tanaman perkebunan yang banyak di budidayakan di Indonesia. Perbanyakan melalui kultur jaringan memiliki beberapa metode, salah satunya yakni metode Thin Cell Layer (TCL), metode TCL adalah perbanyakan yang menggunakan ekpslan berukuran kecil 1-2mm yang diambil dari potongan organ tanaman seperti pada bagian batang, daun, bunga, kotiledon, akar dan embrio. Penelitian ini dilakukan di Labroratorium Kultur Jaringan CDAST Universitas Jember dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu konsentrasi BAP (0 ppm dan 0,5 ppm) dan konsentrasi 2,4-D (3 ppm dan 3,5 ppm). Terdapat 4 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Data yang diperoleh selanjutnya akan di analisis dengan menggunakan Analiyis Of Variance (ANOVA). Apabila terdapat perbedaan dari tiap-tiap perlakuan maka akan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh dari tiap perlakuan. Hasil yang terbaik dalam mikropropagasi tebu melalui metode Thin Cell Layer yakni pada perlakuan A1B2 (0 ppm BAP dan 3,5 ppm 2,4-D) dengan rerata waktu pembentukan kalus selama 7 hari dan rerata presentase pembentukan kalus 97%.
GIBERELIN (GA3) MENDUKUNG KETAHANAN KECAMBAH PADI VARIETAS PULU MANDOTI EMAS TERHADAP CEKAMAN SALINITAS Selis Meriem; Devi Armita; Ariati A. Ridha; Masriany Masriany
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.5665

Abstract

Perluasan lahan yang terdampak salinitas saat ini menghambat ekstensifikasi budidaya pertanian khususnya padi sebagai makanan pokok Indonesia. Untuk mencegah dampak kerusakan akibat cekaman salinitas, penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh giberelin (GA3) terhadap karakter morfologi kecambah padi (Oryza sativa L.) varietas lokal Pulu Mandoti Emas (PME). Penelitian ini menggunakan tiga taraf perlakuan yaitu giberelin (0, 8, 16, dan 24 ppm), lama perendaman (12 dan 24 jam), dan NaCl (0, 1000 ppm, dan 2000 ppm). Perkecambahan dilakukan menggunakan metode UKDD (Uji Kertas Digulung Didirikan). Pengamatan karakter morfologi diukur pada 14 HST. Hasil uji menunjukkan adanya pengaruh tunggal faktor GA3 dan NaCl yang signifikan. Perlakuan dengan pemberian 8 ppm GA3 meningkatkan panjang akar dan daun. 16 ppm GA3 tunggal meningkatkan berat tajuk dan berat total. 24 ppm GA3 menunjukkan berat akar dan rasio A/T tertinggi. Cekaman NaCl hanya menurunkan panjang daun kecambah. Akan tetapi panjang akar, berat tajuk, rasio A/T dan berat total tertinggi ditunjukkan pada perlakuan salinitas. Faktor perlakuan menunjukkan adanya interaksi yang nyata terhadap parameter pengamatan. Penambahan GA3 dalam kondisi cekaman NaCl pada berbagai konsentrasi membuktikan adanya peningkatan pertumbuhan panjang akar, panjang daun, berat akar, berat tajuk, rasio A/T, dan berat total yang lebih baik. Penambahan GA3 sangat penting diaplikasikan sebagai regulator pertumbuhan kecambah padi dalam kondisi cekaman salin.
ANALISIS VEGETASI GULMA PADA BERBAGAI TEGAKAN TANAMAN PERKEBUNAN Dimas Prakoswo Widiyani; Kresna Shifa Usodri; Sismita Sari; Sri Nurmayanti
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6045

Abstract

Tanaman perkebunan merupakan jenis tanaman idustri yang sangat berpotensi di Indonesia. Tidak optimalnya perkembangan serta produksi tanaman perkebunan dipengaruhi dari banyak hal seperti kondisi perubahan iklim , teknis budidaya serta keadaan teknologi yang kurang.  Dengan kondisi tanaman yang berbeda-beda serta tajuk tanaman yang berbeda maka akan membuat iklim mikro yang bervariatif. Iklim mikro selain mempengaruhi tanaman budidaya juga akan mempengaruhi lngkungan disekitar tanaman budidaya, salah satunya adalah keadaan sebaran gulma di kawasan tersebut.  Gulma merupakan tumbuhan yang tidak dikehendaki keberadaanya karena mengganggu pertumbuhan dan juga produksi tanaman budidaya. Kehadiran gulma pada pertanaman akan menimbulkan kompetisi yang sangat serius dalam mendapatkan air, hara, cahaya matahari dan tempat tumbuh, dampaknya hasil tanaman tidak mampu menunjukkan potensi yang sebenarnya.  Penelitian ini dilaksanakan di berbagai tegakan tanaman perkebunan di kebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, pada bulan April sampai dengan Juni 2022.  Parameter yang diamati adalah unsur iklim mikro (suhu, kelembaban, cahaya dan curah hujan) sedangkan parameter gulma adalah menghitung nilai SDR dan Koefisien Komunitas.  Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan diperoleh masing-masing penggunaan lahan memiliki dominansi gulma yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan vegetasi yang secara tidak langsung mempengaruhi vegetasi disekitarnya dalam hal ini gulma.
PENGARUH APLIKASI PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK HAYATI TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT MOLER DAN PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Lambang Kawilarang; Suskandini Ratih Dirmawati; Ivayani Ivayani; Muhammad Nurdin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6842

Abstract

Penyakit layu fusarium adalah penyakit yang lebih dikenal sebagai penyakit moler. Penyakit tersLayu fusarium atau yang lebih dikenal sebagai penyakit moler merupakan salah satu penyakit penting pada bawang merah yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae.. Alternatif pengendalian  F. oxysporum f.sp. cepae dapat menggunakan sistem pertanian organik yaitu menggunakan pupuk kandang sapi dan pupuk hayati .  Penggunaan pupuk kandang sapi dan pupuk hayati diharapkan dapat memperkuat ketahanan bawang merah terhadap F. oxysporum f.sp. cepae.  Selain itu senyawa anti patogen pada bakteri Paenybaccilus polymyxa dan Strenotophomonas sp. yang terkandung pada pupuk hayati diharapkan dapat membantu menekan intensitas penyakit moler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi dosis pupuk kandang sapi dan cara aplikasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan bawang merah dan mengetahui pengaruh kombinasi dosis pupuk kandang sapi dan cara aplikasi pupuk hayati terhadap intensitas penyakit moler pada bawang merah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, pada September hingga Desember 2019.  Perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam  Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga total unit percobaan yang digunakan sebanyak 21. Perlakuan terdiri dari kombinasi taraf dosis pupuk kandang sapi 5, 10 dan 15 ton/ha dengan cara aplikasi pupuk hayati semprot 3x dan kombinasi rendam dan semprot 2x.  Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kandang sapi pada berbagai taraf dosis dan cara aplikasi pupuk hayati tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bawang merah. Aplikasi pupuk kandang sapi dosis 5 ton/ha dan aplikasi pupuk hayati dengan 3x semprot merupakan  perlakuan dengan intensitas penyakit paling rendah.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR ECO ENZIM Novianto Novianto; Samsul Bahri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.5773

Abstract

Tanaman sawi memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan dan dibudidayakan, karena memiliki nilai jual yang ekonomis.  Tanaman sawi dapat tumbuh, baik didataran tinggi maupun didataran rendah.  Salah satu teknik budidaya upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman sawi yaitu dengan teknis penggunaan pupuk organik cair (POC).  Pupuk organik cair eco enzim dapat digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman sawi dalam memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan dosis yang tepat melalui pengaplikasian pupuk organik cair eco enzim terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Metode yang digunakan dalam penelitian metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak kelompok non factorial. Dosis pengaplikasian POC EE terdiri dari 6 taraf perlakukan yaitu E1 = 1 ml/L air, E2 = 1,5 ml/L air, E3 = 2 ml/L air, E4 = 2,5 ml/L air, E5 = 3 ml/L air dan E6 = 3,5 ml/L air. Analisis data menggunakan model matematis Analisis Sidik Ragam dan dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian POC EE dengan dosis 1,5 ml/L air  memberi pengaruh sangat nyata terhadap parameter berat tajuk segar dan berat brangkasan basah pada tanaman sawi.
IDENTIFIKASI KERAGAMAN FISIK BENIH KENARI (Canarium indicum L.) ASAL MALUKU UTARA Alkadrin Manui; Kukuh Setiawan; Eko Pramono; Agustiansyah Agustiansyah; Dwi Hapsoro
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.5477

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman fisik benih beberapa genotipe kenari (Canarium indicum L.) asal Maluku Utara. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Agustus 2020. Pengamatan dilakukan terhadap sampel berdasarkan panduan Descriptors for walnut (1994) yang telah dimodifikasi, khususnya pada benih. Karakter yang diamati adalah karakter kualitatif dan kuantitatif. Karakter kualitatif adalah karakter yang tidak dapat diukur dengan satuan namun dapat dikonfersi melalui data skoring. Karakter kuantitatif adalah karakter yang dapat terukur oleh alat dan memiliki satuan, Karakter morfologi atau kualitatif yang di amati dengan cara skoring yaitu : Bentuk Pangkal benih (BPB) (1. runcing, 2. tumpul dan 3. membulat), Bentuk ujung benih (1. runcing, 2. tumpul dan 3. membulat), Bentuk benih (1. bulat, 2. lonjong dan 3. lonjong meruncing), Warna ujung benih, (1. coklat mudah, 2. coklat tua dan 3. krim), Warna pangkal benih (1. coklat mudah, 2. coklat tua dan 3. krim), Warna benih (1. coklat mudah, 2. coklat tua dan 3. krim), Motif warna benih (1. Hitam dan 2. Krim), Tekstur benih (1. halus dan 2. kasar). Karakter sifat agronomi benih dianalisis menggunakan klasifikasi interval variabel yang terdiri dari panjang benih (PB), diameter benih (DB), bobot benih (BB), ketebalan cangkang (KC), bobot kering oven (BKO) dan jumlah embrio (JE). Untuk mengetahui keragaman fenotipik dan hubungan kekerabatan antar genotipe benih kenari, data morfologi dan agronomi masing-masing genotipe diolah menggunakan analisis pengelompokan data matriks (Cluster analysis) dan pembuatan Dendogram dengan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Method Arithmetic) mengunakan NTSYS (Numerical Taxonomy and Multivariate System) versi 2.02 (Rohlf, 2000). Hasil identifikasi keragaman Bentuk pangkal benih (BPB) tumpul berjumlah 16 genotipe, runcing dan bulat berjumlah 3 genotipe. Bentuk ujung benih (BUB) bentuk tumpul berjumlah 7 genotipe, runcing 9 genotipe dan bulat 6 genotipe. Selanjutnya untuk bentuk benih (BBE) bulat berjumlah 6 genotipe, lonjong 14 genotipe dan lonjong meruncing 2 genotipe. Warna ujung benih (WUB) coklat muda berjumlah 15 genotipe, coklat tua 6 genotipe dan krim 1 genotipe, sedangkan warna pangkal benih (WPB) coklat muda berjumlah 7 genotipe, coklat tua 2 genotipe dan krim 13 genotipe. Warna benih (WB) coklat muda berjumlah 17 genotipe dan coklat tua 5 genotipe. Motif warna benih (MWB) hitam berjumlah 19 genotipe dan krim 3 genotipe, sedangkan tekstur benih (TB) halus berjumlah 5 genotipe dan kasar 17 genotipe. Hasil dendogram analisis UPMGA 22 genotipe berdasarkan 14 karakter morfologi dan agronomi memiliki persamaan ciri terdekat dalam hubungan kekerabatan yaitu genotipe Nge susara dan Nge jingga dengan nilai jarak koefisien sebesar 73,20 %. Sebaliknya hubungan kekerabatan terjauh berdasarkan kesamaan ciri yaitu genotipe Ifa daalus dengan Ifa wagol dengan nilai jarak koefisien sebesar 22,05%.
PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI DAN KEMATANGAN DAUN MANGGA TERHADAP PERTUMBUHAN Colletotrichum gloeosporioides PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PEPAYA Shintia Bella; Efri Efri; Tri Maryono; Muhammad Nurdin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6843

Abstract

Antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada budidaya pepaya.  Daun mangga berpotensi sebagai biopestisida  karena mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, polifenol, dan tanin yang bersifat antifungi.  Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi ekstrak dan kematangan daun mangga yang paling efektif  mengendalikan pertumbuhan C. gloeosporioides baik in vitro maupun in vivo.  Rancangan percobaan pada uji in vitro yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap tersarang, 15 perlakuan dan 3 ulangan.  Ekstrak daun mangga muda, tua, dan sangat tua diuji pada kosentrasi 0%, 15%, 30%, 45%, dan 60%.  Rancangan percobaan yang digunakan pada percobaan in vivo adalah Rancangan Acak Kelompok, 4 perlakukan dan 3 ulangan.  Perlakuan terdiri atas kontrol, ekstrak daun mangga muda 60%, ekstrak daun mangga tua 60% dan ekstrak daun mangga sangat tua 60%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mangga sangat tua paling efektif dalam menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides.   Peningkatan konsentrasi ektrak daun meningkatkan keefektivan menekan C. gloeosporioides.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue